cover
Contact Name
L.M. Zainul
Contact Email
zainul@uniba-bpn.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
identifikasi@uniba-bpn.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota balikpapan,
Kalimantan timur
INDONESIA
IDENTIFIKASI: Jurnal Ilmiah Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan
Published by Universitas Balikpapan
ISSN : 2460187X     EISSN : 26561891     DOI : -
Jurnal Identifikasi adalah Jurnal Karya Ilmiah terbuka untuk umum dan dapat diakses secara terbuka. Jurnal yang diterbitkan telah melalui proses editing. Penggunan informasi dalam tulisan ini bebas dengan menyertakan link sumbernya. Jurnal Identifikasi memiliki bidang kajian keselamatan dan kesehatan kerja di berbagai bidang pekerjaan melipuri industri perminyakan dan gas bumi, tambang, transportasi,rumah sakit, dan bidang pekerjaan lainnya serta kajian di bidang lingkungan
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2016): IDENTIFIKASI" : 5 Documents clear
EFEKTIVITAS PROSES PENGOLAHAN PADA DEPOT AIR MINUM DI KECAMATAN BALIKPAPAN UTARA KOTA BALIKPAPAN Sri Purwanti
IDENTIFIKASI Vol 2 No 2 (2016): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.011 KB)

Abstract

Air merupakan senyawa kimia yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya khususnya untuk kebutuhan sebagai air minum. Oleh sebab itu, sebelum dijadikan sebagai air minum perlu diolah untuk menurunkan kadar pencemarnya hingga kadar yang aman. Salah satu caranya yaitu melalui Depot Air Minum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas pemenuhan persyaratan proses pengolahan pada Depot Air Minum di Kecamatan Balikpapan Utara Kota Balikpapan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jumlah responden sebanyak tiga puluh depot. Hasil penelitian menunjukkan sarana pengolahan air minum dan desinfeksi 100% (30) dari 30 depot masuk dalam kategori efektif sedangkan kriteria administrasi, akses terhadap fasilitas sanitasi, air baku, air produksi dan karyawan 100% (30) dari 30 depot masuk dalam kategori tidak efektif. Untuk kriteria lokasi, bangunan dan pelayanan konsumen yang masuk dalam kategori efektif adalah 93,3% (28) dari 30 depot dan yang tidak efektif sebesar 6,7% (2 Depot). Untuk kriteria pencucian dan pengisian galon 86,7% (26) dari 30 depot dikategorikan efektif dan 13,3% (4) dari 30 depot dikategorikan tidak efektif. Sedangkan kriteria pekarangan 83,3% (25) dari 30 depot dikategorikan efektif dan 16,7% (5) dari 30 depot dikategorikan tidak efektif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 30 depot masih kurang memenuhi syarat terhadap Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Dirjen P2PL Kementerian Kesehatan Tahun 2010 dan Kepmenperindag No 651 Tahun 2004, dengan tingkat efektivitas sebesar 66,67% (20 dari 30 depot)
EVALUASI FIRE PROTECTION SYSTEM DI TANGKI AREA CRUDE OIL TERMINAL (COT) LAWE-LAWE PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT V BALIKPAPAN Hardiyono Hardiyono
IDENTIFIKASI Vol 2 No 2 (2016): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.093 KB)

Abstract

Penelitian irinimembahas mengenai fire protection system yang terpasang di tangki area Crude Oil Terminal (COT) Lawe-Lawedengan diameter diatas 90 meter dan mempunyai atap floating. Dari hasil penelitian yang dilakukan serta merujuk pada standard dan panduan yang berlaku bahwa fire protection system yang terpasang di tangki tersebut termasuk sarana & prasarana penunjang lainnya perlu di Upgrade atau disesuaikan dengan kebutuhan apabila terjadi kebakaran full surface fire di tangki 101-T.1B.Hal ini juga sesuai dengan keinginan dari Pertamina Pusat untuk merubah strategy penanggulangan dari Defensive Strategy menjadi Offensive Strategy. Kebutuhan yang diperlukan dalam penanggulangan kebakaran tangki tersebut yang dia dapat dari hasil evaluasi dan perhitungan dalam penelian ini diantaranya adalah: kebutuhan media penanggulangan air dan foam concentrate, kebutuhan foam monitor dan pompa pemadam, termasuk sumber air untuk pemadaman selama 6 jam. elitian irinimembahas mengenai fire protection system yang terpasang di tangki area Crude Oil Terminal (COT) Lawe-Lawedengan diameter diatas 90 meter dan mempunyai atap floating. Dari hasil penelitian yang dilakukan serta merujuk pada standard dan panduan yang berlaku bahwa fire protection system yang terpasang di tangki tersebut termasuk sarana & prasarana penunjang lainnya perlu di Upgrade atau disesuaikan dengan kebutuhan apabila terjadi kebakaran full surface fire di tangki 101-T.1B.Hal ini juga sesuai dengan keinginan dari Pertamina Pusat untuk merubah strategy penanggulangan dari Defensive Strategy menjadi Offensive Strategy. Kebutuhan yang diperlukan dalam penanggulangan kebakaran tangki tersebut yang dia dapat dari hasil evaluasi dan perhitungan dalam penelian ini diantaranya adalah: kebutuhan media penanggulangan air dan foam concentrate, kebutuhan foam monitor dan pompa pemadam, termasuk sumber air untuk pemadaman selama 6 jam.
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI TERHADAP AKTIVITAS PEKERJA DI AREA WORKSHOP PT. BALIKPAPAN ENVIROMENTAL SERVICE Komeyni Rusba
IDENTIFIKASI Vol 2 No 2 (2016): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.613 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dan menganalisa apakah secara simultan penggunaan alat pelindung diri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas pekerja di PT. Balikpapan Enviromental Service. Model analisa yang digunakan adalah anlisis linier berganda dari Tony (2001:251) dengan spesifikasi yaitu : Y = 6,611 + (-0,194) X1 + (-0,342) X2 + 0,168 X3 + (-0,254) X4. Hipotesis pertama (H1) hal ini dibuktikan oleh nilai t hitung variabel lain (t hitung -1,712 < 1,688 t tabel dan nilai sig t = 0,96 > 0,05) kesimpulannya adalah hipotesis pada X1 standar alat pelindung diri tidak berpengaruh terhadap variabel terikat aktivitas pekerja. Hipotesis kedua (H2) dibuktikan oleh nilai t hitung variabel lain (t hitung -3,339 > 1,688 t tabel dan sig t = 0,002 < 0,05) kesimpulannya adalah X2 kelengkapan alat pelindung diri memiliki pengaruh terhadap variabel terikat aktivitas pekerja. Hipotesis ketiga (H3) dibuktikan oleh nilai t hitung variabel lain ( t hitung 1,657 < 1,688 t tabel dan nilai sig t = 0,106 > 0,05) kesimpulannya adalah X3 perawatan alat pelindung diri tidak berpengaruh terhadap variabel terikat aktivitas pekerja. Hipotesis keempat (H4) dibuktikan oleh nilai t hitung variabel lain (t hitung -2,155 < 1,688 t tabel dan nilai sig t = 0,038 > 0,05) kesimpulannya adalah X4 perawatan alat pelindung diri memiliki pengaruh terhadap variabel terikat aktivitas pekerja. ). Pengolahan data dalam penelitian ini dibantu dengan program Stastitical for Product and Service Solution (SPSS) versi 16.
ANALISIS PENCEGAHAN KERUSAKAN PADA PERALATAN SUMUR MINYAK DAN GAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAND CONTROL DI TOTAL E & P INDONESIE Sidik Mastrilianto
IDENTIFIKASI Vol 2 No 2 (2016): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.046 KB)

Abstract

Identifikasi bahaya kerja adalah suatu proses yang dilaksanakan untuk mendeteksi adanya ancaman bahaya di tempat kerja. Langkah ini merupakan hal yang pertama dilakukan dalam manajemen bahaya kerja sebelum evaluasi yang lebih mendetail dilaksanakan, identifikasi bahaya kerja meliputi pengukuran kasar bahaya di lingkungan kerja. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang adanya kemungkinan ancaman bahaya di tempat kerja. Upaya pencegahan kecelakaan di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala, salah satu diantaranya adalah pola pikir yang masih tradisionil yang menganggap kecelakaan adalah sebagai musibah, sehingga masyarakat bersifat pasrah. Hasil Penelitian, Sand control adalah metode dengan menggunakan alat dimana untuk mencegah agar pasir tidak ikut terproduksi bersama dengan minyak dan gas bumi. Manfaat sand control ialah untuk mencegah kerusakan alat-alat yang terdapat di sumur minyak dan gas dari erosi. Hasil peneltian Kepedulian perusahaan minyak dan gas dalam hal ini TOTAL E&P Indonesie dalam mencegah kecelakaan kerja dan kepedulian, kesadaran terhadap pencemaran lingkungan , Pentingnya sand control dalam pencegahan kerusakan alat pada sumur minyak dan gas di TOTAL E & P Indonesie demi menghindari kebakaran di sumur minyak dan gas, dan pencemaran pada lingkungan dimana pada sekitar area Delta Mahakam, Metode sand control dapat digunakan untuk mencegah kerusakan alat pada sumur minyak dan gas yang dimana penanganannya harus dilakukan oleh orang berkompeten pada bidang tersebut.
PENGARUH JOB STRESS PADA KASIR PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA BALIKPAPAN. Dharma Saputra
IDENTIFIKASI Vol 2 No 2 (2016): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.329 KB)

Abstract

Latar Belakang : Stres kerja didefinisikan sebagai bahaya terhadap fisik dan emosional yang terjadi ketika persyaratan pekerjaan tidak sesuai kemampuan, sumber daya, atau kebutuhan pekerja serta dapat mengancam dan memberi tekanan secara psikologis, fisiologis dan dapat memicu munculnya gangguan kesehatan pada pekerja. Tujuan penelitian ini mengetahui peranan kelelahan kerja terhadap Stress Kerja pada pekerja kasir PT. Ramayana Lestari Sentosa balikpapan. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analisis. Jumlah sampel sebanyak 30 orang dari bagian kasir. Teknik pengambilan sampel dengan skala Guttman. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah Analisa deskriptif Hasil : Hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh pada faktor kelelahan. diperoleh hasil jawaban “Ya” sebanyak 33%, untuk responden yang mengatakan kelelahan pada saat bekerja di shift pagi dan shift siang, sedangkan untuk jawaban “Tidak”diperoleh hasil sebanyak 67% responden menyatakan tidak mengalami kelelahan pada saat bekerja di shift pagi dan di shift siang. Hasil jawaban “Ya” sebanyak 15%, untuk responden yang memiliki indikasi kelelahan sebelum bekerja, sedangkan untuk jawaban “Tidak” diperoleh hasil jawaban sebanyak 85% responden menyatakan tidak memiliki indikasi kelelahan sebelum memulai pekerjaan. Hasil jawaban “Ya” sebanyak 93%, untuk responden yang memahami program pengendalian kelelahan di tempat kerja, sedangkan untuk jawaban “Tidak” diperoleh hasil jawaban sebanyak 7% responden menyatakan tidak memahami program pengendalian kelelahan. Kesimpulan : Saran penelitian ini diharapkan pihak perusahaan agar lebih mengoptimalkan dalam menanggulangi stress kerja dengan pelatihan manajemen stress dan menggunakan konsultan sehingga persepsi terhadap resiko dan bahaya pekerjaan dapat dikurangi dan pekerja dapat bekerja tanpa adanya kecemasan dan ketakutan yang apabila berlangsung dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan stres kerja.

Page 1 of 1 | Total Record : 5